Gambar
Belajar Tatap Muka Dambaan Para Siswa Wali Murid Dan Guru
Sabtu, 25 September 2021  324

Kasus konfirmasi covid19 sebelumnya sekitar 40% tertinggi di Pekan Baru. Akan tetapi alhamdullillah saat ini sudah memasuki zona kuning sesuai hasil sampel Trend covid 19. Kasus covid19 sudah menurun drastis namun pemerintah tetap melakukan pengawasan dan selalu waspada jika suatu saat terjadi gelombang covid19. Pemerintah Propinsi menekankan agar seluruh masyarakat Riau untuk tetap ikut mendukung program pemerintah sampai virus covid19 betul betul telah stabil.

Semenjak diumumkan dan dipastikannya pembelajaran tatap muka secara serentak beberapa pekan yang lalu oleh Presiden Ir.H.Jokowidodo . Hampir sejumlah sekolah di Indonesia melakukan pembelajaran tatap muka . Lebih lebih sekolah sekolah di Propinsi Riau. Khusunya Kota Kabupaten Bengkalis merupakan Kabupaten terluar yang terdiri dari daratan dan beberapa kepulauan berbatasan dengan Negri Jiran Malaysia saat ini sudah membuka aktivitas Pembelajaran sekolah tatap muka (PTM) baik itu dari sekolah Dasar (SD),sekolah menengah pertama ( SMP),Sekolah menengah atas (SMA) bahkan sampai perguruan tinggi. Siswa yang mengikutinya pun sangat antusias bisa kembali belajar di sekolah.

Begitu juga para orang tua, mereka mengaku sangat bersyukur akhirnya anak-anak kini bisa kembali masuk bersekolah.Menurutnya belajar langsung secara tatap muka disekolah juga sudah sangat di dambakan dan dirindukan oleh para pelajar. Selain karena sudah lama tidak bertemu dengan guru dan teman sekolah, para pelajar juga sudah merasa jenuh dengan kegiatan belajar secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Dalam proses belajar mengajar secara tatap muka ada nilai nilai yang bisa diambil oleh siswa seperti proses pendewasaan, Budaya, Etika,dan moral yang hanya didapatkan dengan instraksi sosial disuatu area pendidikan.Sebab selamanya Profesi Guru tidak akan tergantikan oleh tehnologi pembelajaran penuh secara daring.karna ahir ahir ini banyak menimbulkan keluhan dari peserta didik maupun para orang tua siswa.tandasnya.

Dari hasil investivigasi dilapangan hampir setiap siswa yang ditemui baik itu sekolah swasta , Negri , madrasah Aliyah , Mtsn , mereka mengakui merasa jenuh belajar secara daring belum lagi keterbatasan fasilitas dirumah.

Salah satu siswa SMPN 3 Bantan kec.bantan kabupaten Bengkalis Reza Putra Ardianto kelas 8A mengatakan bahwa dirinya lebih suka mengikuti belajar secara tatap muka ketimbang belajar secara daring ,Pasalnya pada penjelasan materi pelajaran dikelas lebih detail contoh pada rumus matematika semasa belajar Daring ia tidak tahu ngitungnya sekali tahu penggunaan rumusnya baru ia pergunakan.Dijelaskanya pada saat daring jika ada kesulitan Mendatangi bertanya pada guru disekolah. Sekarang ini dengan belajar tatap muka jika ada kesulitan bisa langsung bertanya pada guru pejelasanya lebih jelas dan dapat dicerna.

Kepala sekolah SMPN.3 Bantan kec.Bantan kab.Bengkalis SUPA’AT M.Pd. pada saat dijumpai diruang kerjanya pada hari Jum’at 24/9/2021 pukul 90.00 wib mengatakan atas nama sekolah dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Pusat,Propinsi dan Daerah yang telah memberlakukan Kembali pembelajaran tatap muka.

Menurutnya pihak sekolah dan pihak pendidik dalam memberikan materi pelajaran atau pengetahuan kepada peserta didik dibandingkan pada saat pembelajaran sistim daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) kelebihannya belajar secara tatap muka.Hal ini bisa dimaklumi bersama karna ilmu yang disampaikan langsung lebih mudah apabila berhadapan dengan peserta didik atau siswa.Kelebihan pembelajaran tatap muka bahwa apa yang disampaikan atau pesan yang disampaikan pada peserta didik akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh siswa

Kemudian keluhan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar mudah diprediksi atau mudah di deteksi secepatnya.Lain halnya jika belajar secara daring atau jarak jauh yang dikeluhkan siswa selama ini tentu banyak kelemahannya karna guru tidak berhadapan langsung dengan siswa maka kendala kendala pada saat belajar sistim daring sudah dirasakan bersama.ungkapnya.

Lebih lanjut Kepsek SMPN 3 Bantan SUPA’AT M.Pd.menjelaskan secara umum kendala Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk awal tidak ada. Dikarnakan padatnya materi pelajaran yang memang nanti sudah normal saat kurikulum kurikulumnya normal.Pada saat ini sekolah menggunakan kurikulum darurat sehingga penyesuaian materi masih menyesuaikan waktu pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Jadi secara umum kendala tidak ada akan tetapi diawal pembelajaran tatap muka mungkin dikarnakan saking lamanya siswa belajar penuh dengan sistim secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) tentu sekolah mengembalikan siswa dari belajar Daring ke tatap muka terutama dari pembetukan sikapnya.

Dikatakannya selama ini siswa lebih cenderung berkiblat ke hend Phond seolah olah sudah ketagihan memegang hend Phond (HP).Jikalau ketagihannya untuk belajar, itu sangat bagus sekali dan sangat baik akan tetapi jika anak terindikasi hand phond nya tidak digunakan untuk belajar sepenuhnya untuk secara daring akan tetapi banyak ke konten konten lainya yang dilakukan oleh siswa seperti menonton tik tok, Game online dan sebagainya ini yang menjadi permasalahan ungkapnya

Menurut kepsek SPN.3 Bantan SUPA’AT M.Pd dirinya beserta guru tenaga pendidik dan TU sekolah semua sudah melakukan vaksin, akan tetapi yang paling penting diharapkan kalau bisa agar pemerintah sesegera mungkin untuk anak berumur 12 tahun keatas ada program vaksinasi kepelajar disekolah sekolah.